Senin, 24 Januari 2011

Kerusuhan Mei 1998


1.    Pembahasan

Kerusuhan Mei 1998 adalah kerusuhan yang terjadi di Indonesia pada 13 Mei - 15 Mei 1998, khususnya di ibu kota Jakarta namun juga terjadi di beberapa daerah lain. Kerusuhan ini diawali oleh krisis finansial Asia dan dipicu oleh tragedi Trisakti di mana empat mahasiswa Universitas Trisakti ditembak dan terbunuh dalam demonstrasi 12 Mei 1998.

Pada tanggal 12 Mei 1998 dalam aksi unjuk rasa mahasiswa di Universitas Trisakti yang dikenal dengan Tragedi Trisakti, terjadi bentrokan antara mahasiswa dengan aparat keamanan yang mengakibatkan empat mahasiswa tewas tertembak, yaitu Elang Mulya Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendrawan Sie. Keempat mahasiswa inipun diberi gelar Pahlawan Reformasi oleh pemerintah. Selain itu, puluhan mahasiswa dan warga lainnya mengalami luka-luka. Kematian keempat Pahlawan Reformasi itu ternyata tidak menyurutkan aksi mahasiswa di seluruh Indonesia. Bahkan, kematian mereka semakin mengobarkan semangat mahasiswa di seluruh Indonesia yang didukung masyarakat untuk terus menyuarakan tuntutannya supaya Presiden Suharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden.

Kemarahan masyarakat terhadap kebrutalan aparat keamanan dalam Tragedi Trisakti dialihkan kepada orang Indonesia sendiri yang berasal dari keturunan, terutama keturunan Tionghoa. Pada kerusuhan ini banyak toko-toko dan perusahaan-perusahaan dihancurkan oleh amuk massa, terutama milik warga Indonesia keturunan Tionghoa. Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di Jakarta, Bandung, dan Surakarta. Terdapat ratusan wanita keturunan Tionghoa yang diperkosa dan mengalami pelecehan seksual dalam kerusuhan tersebut. Sebagian bahkan diperkosa beramai-ramai, dianiaya secara sadis, kemudian dibunuh. Dalam kerusuhan tersebut, banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang meninggalkan Indonesia. Tak hanya itu, seorang aktivis relawan kemanusiaan yang bergerak di bawah Romo Sandyawan, bernama Ita Martadinata Haryono, yang masih seorang siswi SMU berusia 18 tahun, juga diperkosa, disiksa, dan dibunuh karena aktivitasnya. Ini menjadi suatu indikasi bahwa kasus pemerkosaan dalam Kerusuhan ini digerakkan secara sistematis, tak hanya sporadis.

Betapa amuk massa itu sangat menyeramkan dan terjadi sepanjang siang dan malam hari, mulai pada tanggal 12-13 Mei siang hari setelah disampaikan kepada masyarakat secara resmi melalui berita mengenai gugurnya mahasiswa tertembak aparat. Pada tanggal 13-14 Mei 1998 kerusuhan telah melumpuhkan kegiatan perekonomian masyarakat. Banyak pusat perbelanjaan dijarah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Beratus-ratus pertokoan menjadi amukan si jago merah. Dalam peristiwa tersebut banyak jatuh korban jiwa akibat kebakaran sebanyak 1000 orang.

Sampai tanggal 15 Mei 1998 di Jakarta dan banyak kota besar lainnya di Indonesia, terjadi kerusuhan besar tak terkendali mengakibatkan ribuan gedung, toko maupun rumah di kota-kota Indonesia hancur lebur dirusak dan dibakar massa. Sebagian mahasiswa mencoba menenangkan masyarakat namun tidak dapat mengendalikan banyaknya massa yang marah. Bahkan semua gedung yang diduga sebagai hasil praktik KKN langsung dibakar dan dijarah massa.

Setelah kerusuhan, yang merupakan terbesar sepanjang sejarah bangsa Indonesia pada abad ke 20, yang tinggal hanyalah duka, penderitaan, dan penyesalan. Bangsa ini telah menjadi bodoh dengan seketika karena kerugian material sudah tak terhitung lagi padahal bangsa ini sedang mengalami kesulitan ekonomi. Belum lagi kerugian jiwa di mana korban yang meninggal saat kerusuhan mencapai ribuan jiwa. Mereka meninggal karena terjebak dalam kebakaran di gedung-gedung dan juga rumah yang dibakar oleh massa. Ada pula yang psikologisnya menjadi terganggu karena peristiwa pembakaran, penganiayaan, pemerkosaan terhadap etnis Tionghoa maupun yang terpaksa kehilangan anggota keluarganya saat kerusuhan terjadi. Sangat mahal biaya yang ditanggung oleh bangsa ini.

Sampai bertahun-tahun berikutnya Pemerintah Indonesia belum mengambil tindakan apapun terhadap nama-nama besar yang dianggap provokator kerusuhan Mei 1998. Bahkan pemerintah mengeluarkan pernyataan berkontradiksi dengan fakta yang sebenarnya yang terjadi dengan mengatakan sama sekali tidak ada pemerkosaan massal terhadap wanita keturunan Tionghoa disebabkan tidak ada bukti-bukti konkret tentang pemerkosaan tersebut.

Sebab dan alasan kerusuhan ini masih banyak diliputi ketidakjelasan dan kontroversi sampai hari ini. Namun demikian umumnya orang setuju bahwa peristiwa ini merupakan sebuah lembaran hitam sejarah Indonesia, sementara beberapa pihak, terutama pihak Tionghoa, berpendapat ini merupakan tindakan pembasmian terhadap orang Tionghoa.

Akhirnya dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki masalah ini karena saat itu Indonesia benar-benar menjadi sasaran kemarahan dunia karena peristiwa memalukan dengan adanya kejadian pemerkosaan dan tindakan rasialisme yang mengikuti peristiwa gugurnya Pahlawan Reformasi. Demonstrasi terjadi di kota-kota besar dunia mengecam kebrutalan para perusuh. TGPF ini mengeluarkan sebuah laporan yang dikenal dengan "Laporan TGPF" yang isinya menyatakan bahwa adalah benar terjadi peristiwa pemerkosaan terhadap wanita etnis minoritas yang mencapai hampir seratus orang dan juga penganiayaan maupun pembunuhan oleh sekelompok orang dan sejumlah oknum yang berdasar penampilannya diduga berlatarbelakang militer. Sebagian pihak berspekulasi bahwa Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto dan Pangdam Jaya Mayjen Sjafrie Sjamsoeddin melakukan pembiaran atau bahkan aktif terlibat dalam provokasi kerusuhan ini. Sampai saat ini tidak ada tindak lanjut untuk membuktikan kelompok mana yang menggerakkan kerusuhan itu walau diindikasikan keterlibatan personel dengan postur mirip militer dalam peristiwa itu.

2.    Kesimpulan

Sebenarnya kerusuhan Mei 1998 ini merupakan konflik yang terjadi karena diawali dengan adanya Tragedi Trisakti yang mengakibatnya 4 orang Pahlawan Reformasi yang tewas tertembak oleh aparat keamanan. Kemudian karena tidak terima dengan perlakuan aparat keamanan, mereka kemudian melampiaskan kemarahan mereka dengan merusak dan membakar seluruh bangunan dan pertokoan di kota. Tetapi kemudian kerusuhan itu semakin membesar, ada sekelompok orang dan oknum yang telah terlatih kemudian memperkosa hampir semua perempuan etnis Tionghoa. Semua perempuan itu di telanjangi dan diperkosa oleh banyak orang. Bahkan ada yang sampai dibunuh dan dibakar di rumahnya. Namun pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa, hingga akhirnya adanya tuntutan dari luar negeri untuk menghentikan kerusuhan itu. Kemudian dibentuklah Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki kasus ini. Dan akhirnya diketahuilah bahwa kerusuhan ini mendapat dukungan dari oknum militer, bahkan ada oknum yang ikut-ikutan memperkosa perempuan etnis Tionghoa tersebut.

3.    Pendapat

Kerusuhan ini sangat tidak baik, terutama bagi bangsa Indonesia sendiri, karena kerusuhan ini sampai-sampai melumpuhkan kegiatan perekonomian masyarakat. Padahal, ketika itu bangsa Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi. Akibat kerusuhan itupun sangat besar, selain menimbulkan kerugian material, kerusuhan ini juga membuat jelek muka bangsa Indonesia di hadapan negara-negara luar lainnya. Terlebih kerusuhan ini juga mengakibatkan jatuhnya korban hingga ribuan jiwa yang banyak didominasi oleh perempuan etnis Tionghoa.

4.    Saran

Sebaiknya bangsa Indonesia harus lebih bersatu dan tidak boleh tercerai berai karena masalah yang kecil. Dan juga bangsa Indonesia harus lebih menahan emosi diri dan tidak mau terpancing oleh hal-hal yang bersifat kontroversial. Karena semua masalah itu pasti ada jalan keluarnya, dan kita tidak boleh main hakim sendiri. Apalagi sekarang bangsa Indonesia terdiri dari beragam kepercayaan, agama, suku, budaya, dan ras dan ini sangat rawan dengan perpecahan bila kita tidak mawas diri dan mengamali nilai-nilai Pancasila dalam hidup kita.

10 komentar:

  1. Itu karena kalian... lius pongoh.
    atau longoh...
    .........Seharusnya kalian sadar.
    Di serbia/bosnia...pembunuh pemerkosa massal
    orang islam aja di kejar..dan bisa diadili...juga tentaranya
    di eksekusi...dll.
    Juga pembunuh pembakar WTC.. dikejar dan dihancurkan
    sampai sekarang....
    .............
    Bagaimana kalian tidak bisa?
    Mengadilinya secara fakta?seperti bosnia,wtc?
    .....................................
    Itu karena kalian selalu lius pongoh..longoh/bodoh.
    ...............
    Walau kalian sampai ke PBB dan sudah...ke Amerika dll
    sudah..tapi tetap tidak bisa. Sebab....
    1. Yang kalian tuntut bukan pelakunya
    Di serbia jelas...radko mladic fakta....ada
    Di WTC jelas.....bin laden...fakta ada
    Dan tempat tempat lain.....Jelas ada fakta nyata pelakunya
    di muka bumi.
    2. Pada saat mei 98, justru prabowo, dll melindungi kalian.
    3. Kuncinya kalian harus temukan...orangnya
    pimpinannya...yang menggerakan massa di mei 98.
    Dan pasti ada..Ya di indonesia.
    4. Dan jangan lius pongoh lagi.....
    ........................
    Ingat.
    Pimpinan2 nya ... ada ..ya seperti radko mladic, slobodan
    milosevic, dan bin laden....
    Pada saat itu...dia pimpinan berkata kepadaku yang sedang
    menghadang mereka ribuan orang. Minggir kamu...
    Cepet....ssssttt...minggir...Aku melihat roh orang itu...
    sekarang aku tahu.....
    Beberapa pimpinannya di indonesia memang sudah aku
    saksikan mati. Diiringi upacara militer. Juga ada yang diikuti
    ratusan ribuan pengikutnya. Walau bukan mati seperti slobodan,
    atau bin laden..Tapi jelas aku tahu dah mati..Tapi itu baru sebagian...
    Dan mesti di musnahkan.... Seperti teman bin laden semua
    mesti di musnahkan.
    ...................
    Ingat...jangan lius pongoh. Bulutangkis
    Ikut Rudy Hartono aja... Neo (matrix) Nio

    BalasHapus
  2. yang jelas itu adalah teror seorang tiran tangan besi untuk memperkokoh kekuasaanya atas nama konstistusi......dan semuanya terorganisir dgn baik dan dilakukan scr sistematis.....Hail Suharto National Genocide Indonesia's Hero

    BalasHapus
  3. Tragedi memilukan sejak saat masih kecil.
    Tidak ada dalang dibalik kejadian mei 98.
    yang ada hanya permainan untuk menggulingkan era orde baru pimpinan soeharto,waktu sedang mengikuti KTT di mesir,itulah kesempatan para pelaku dari kesatuan untuk kudeta.dan adanya kesengajaan oknum-oknum dari kesatuan yang mendukung pergulingan soeharto.membiarkan pembakaran dan pembunuhan dalam aksi massa untuk melakukan anarkis.jika soeharto ada di indonesia pada waktu itu,mungkin saja tidak akan ada aksi yang begitu brutal dari massa.dari sejak soeharto memimpin negeri tidak ada yang berani kepadanya.contoh bagi siapa saja kritikus pedas mungkin ada yang ditangkap atau bahkan dibunuh dibawah perintahnya.jadi ini hanyalah kesempatan yang ditunggu-tunggu untuk menggulingkan orde baru,yang dimana salah perhitungan dan jauh dari pikiran.yang akibatnya menjadi pemicu RAS,jangan lah membunuh bangsamu sendiri
    yang sama-sama berjuang untuk membangun negeri INDONESIA.

    BalasHapus
  4. Tragedi memilukan sejak saat masih kecil.
    Tidak ada dalang dibalik kejadian mei 98.
    yang ada hanya permainan untuk menggulingkan era orde baru pimpinan soeharto,waktu sedang mengikuti KTT di mesir,itulah kesempatan para pelaku dari kesatuan untuk kudeta.dan adanya kesengajaan oknum-oknum dari kesatuan yang mendukung pergulingan soeharto.membiarkan pembakaran dan pembunuhan dalam aksi massa untuk melakukan anarkis.jika soeharto ada di indonesia pada waktu itu,mungkin saja tidak akan ada aksi yang begitu brutal dari massa.dari sejak soeharto memimpin negeri tidak ada yang berani kepadanya.contoh bagi siapa saja kritikus pedas mungkin ada yang ditangkap atau bahkan dibunuh dibawah perintahnya.jadi ini hanyalah kesempatan yang ditunggu-tunggu untuk menggulingkan orde baru,yang dimana salah perhitungan dan jauh dari pikiran.yang akibatnya menjadi pemicu RAS,jangan lah membunuh bangsamu sendiri
    yang sama-sama berjuang untuk membangun negeri INDONESIA.

    BalasHapus
  5. kerusuhan Mei 1998 adalah tragedi kemanusiaan

    BalasHapus
  6. artikel menarik, komentar juga ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com

    BalasHapus
  7. Sangat membantu artikelnya, terimakasih^

    BalasHapus